Meet me in the city of hestaz (part 3)

   Bel istirahat berbunyi , seluruh murid berhamburan keluar kelas menuju ke kantin . namun ada beberapa anak yang tinggal dikelas dan yang lainnya pergi ke perpustakaan .

“hey… kau tau ? tadi pagi tsuroku menelfonku . ia mengucapkan terimakasih karena kita menemukan saudaranya di taman beberapa hari yang lalu . ia juga minta maaf karena baru bisa menghubungi dan ia mengundang kita untuk dating kerumahnya sore ini , Ia sedang mengadakan pesta kebun untuk merayakan kesembuhan pamannya . apa kau berminat untuk datang ?” Tanya Amanda . Lisy tampak antusias .

“kenapa tidak ? pasti menyenangkan sekali . sudah lama aku tidak mengahadiri sebuah pesta . di Indonesia , jarang sekali ada iorang yang mengadakan pesta kebun” jawab Lisy .

“apa kau tau ? tsuroku bilang Divya juga bersekolah disini , hanya saja dia tidak tinggal di asrama seperti kita” ucap Amanda sambil mngeluarkan kotak bekal dari dalam tasnya .

“really ? tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya di area sekolah ini ?”

“entahlah , mungkin dia pindahan . Nanti semua murid akan berkumpul di aula . kudengar kepala sekolah akan mengumumkan tentang kegiatan tahunan sekolah . pasti kita bias menemukan divya disana” ucap Amanda . Lisy mengangguk .

    Mereka berdua menikmati makan siang mereka di taman sekolah . Taman di sekolah mereka memiliki beberapa bangunan singgah kecil (seperti gazebo) . itu adalah tempat favorit mereka di sekolah . selain udaranya sejuk (lebih tepatnya dingin) mereka juga bias memandang gunung Skave yang berada di selatan sekolah .

~~*~~*~~*~~~

   Bel sekolah berdentang 11 kali yang menandakan semua murid harus berkumpul di aula sekolah . seperti yang dikatan Amanda tadi , kepala sekolah akan mengiumumkan kegiatan tahunan sekolah . Amanda dan 

   Lisy menyelinap di balik kerumunan , mereka melakukan rencana yang mereka susun saat dikelas tadi . mereka akan mencari divya .

“oke , pertama kita cari terlebih dahulu di kelas 1A” ucap Amanda . Ia menggandeng tangan Lisy dan menuju ke kelas 1A . mereka memandang satu persatu wajah yang mirip dengan foto divya . sebenarnya Amanda sedikit ingat dengan wajah divya , tapi Lisy memiliki kemampuan yang cukup buruk dalam mengingat wajah .

Mereka terus mencari divya hingga kelas 1F , tapi belum juga ditemukan dan akhirnya …

“itu dia ! di kelas 2D , dia memakai bandana merah” ucap lisy sambil menunjuk ke seorang gadis –divya- yang berdiri sambil memeluk boneka sedang berbincang bincang dengan teman di sampingnya .

“yeah… akhirnya…” Amanda menarik tangan Lisy , namun tiba tiba ..


BRUKK !!..


Lisy menabrak dan tersandung sesuatu . ia terjatuh dan lututnya berdarah .

“aw… sakit..” rintihnya sambil memegangi lututnya .

“ astaga Lisy … lututmu …” ucap Amanda .

“oh I’m sorry , are you okay ?” seorang lelaki menghampiri Lisy dan membantunya berdiri . Rupanya Lisy tersandung kakinya saat melangkah . laki laki itu menunjukkan raut wajah bersalah .

“gak papa” jawab Lisy . laki laki itu tersenyum simpul . seorang perempuan menghampiri lisy sambil menenteng tas kecil dan sebuah boneka . ia meletakkan bonekannya dan membuka tas kecil itu lalu mengeluarkan perban dan botol botol obat . Ia membersihkan luka lisy , menetesinya dengan obat merah lalu membalutnya dengan perban .

“walaupun ini luka kecil , tapi bila tak diobati bisa infeksi lho” ucap perempuan itu sambil merapikan dan memasukkan kembali botol botol obat dan perban ke dalam tas kecil lalu memeluk bonekanya lagi . Amanda dan lisy melongo .

“lah… bisa bahasa Indonesia , thanks Divya” Lisy memandang kakinya yang sudah diobati . divya tersenyum .
“oh… kalian yang waktu itu bertemu denganku ditaman kan ?” Tanya divya . Amanda dan Lisy mengangguk . lalu tatapan mereka beralih kea rah lelaki yang tadi menabrak Lisy .

“Vanleey Roufaf , 3A , kalian bias memanggilku Rou , maaf , aku tidak sengaja menabrakmu” lelaki itu mengenalkan diri . Amanda dan Lisy berpandangan .

“Lisy Zeykina , 2A , ini juga bisa bahasa Indonesia … aku benar benar terharu” ucap Lisy sambil menyeka air matanya , ia sangat terharu akhirnya bisa bertemu dengan orang yang bias berbahasa Indonesia . Rou tersenyum sambil menyodorkan sesuatu –lolipop- kepada Lisy .

“nah… terimalah sebagai tanda maafku” ucap Rou . Lisy menerima lollipop itu , wajahnya tersipu .

“thanks Rou” Amanda dan Divya yang melihat kearah Lisy dan Rou tersenyum nakal .

“by the way … aku kembali kekelas dulu ya . pengumuman sudah selesai” ucap Rou sambil berlalu meninggalkan mereka bertiga .

“iya” ucap mereka serempak .

“wohooo… indahnya cintaa…” Amanda terkekeh .

“ufufu… itukah yang namanya cinta ?” timpal Divya , lalu tertawa melihat wajah Lisy yang kembali memerah .

“uwa … wekk” Lisy menjulurkan lidahnya mengejek Amanda dan divya . mereka hanya tertawa melihat tingkah Lisy .

“jadi… divya , kok bisa bahasa Indonesia ?” Tanya Amanda .

“sure , ibuku orang Indonesia , aku juga pun ya sepupu yang bisa berbahasa Indonesia . namanya Rikha kelas 2E . Nanti akan kukenalkan dengan kalian” jawab divya .



~~~~*~***~~~**~



“jadi kau juga akan bersekolah disana ? hahaha… konyol sekali”ucap seorang gadis pada lelaki di hadapannya . lelaki itu menatapnya tajam .

“ kau jangan mengusikku” ucap laki laki itu sambil membaca buku tebal ditangannya .

“tak kusangka kau melakukannya sejauh ini , sebegitu pentingnya kah gadis itu ? hingga kau meninggalkan krist ?”

“Tesf Zoraya Camolla , (lelaki itu menutup bukunya) . kau tau betapa sulitnya mencari orang sepertinya ? . kalau bukan demi Lexa , aku takkan pernah mau mencarinya . Aku heran , bagaimana bisa ia memiliki wajah dan sifat yang sama . padahal tak setetes pun darah keluarga lexa ada dalam dirinya . ini pasti bukan sebuah kebetulan” lelaki itu menatap dalam dalam mata gadis didalamnya menyiratkan sesuatu yang sulit diartikan .

“aku melihat garis wajah mereka berdua tidak seperti orang melviez , mereka lebih mirip orang asia . aku juga tak tau cara mendekati mereka . karena mereka sering berbicara dengan bahasa yang tidak aku mengerti” ucap gadis itu . lelaki dihadapannya melemparkan buku tebal dihadapan gadis itu .

“karena itulah aku membaca buku ini , bahasa mereka cukup mudah dipahami . bahasa Indonesia . benar dari asia . dan mereka tak menyadari keanehan ini”

“kita tunggu saja…”



~~~*~*~*~~~



“Oh astaga Lisy …” Divya memekik sambil megangkat telunjuknya yang berdarah . Divya hendak mengambil kotak pensil yang berda di tas Lisy . tapi tangannya terkena sesuatu yang tajam dari dalam tas Lisy .

“What happen ? how can ?” lisy mengeluarkan tisu dan membersihkan darah di tangan Divya .

“ada sesuatu di dalam tasmu ?” ucap amanda . Lisy mengerutkan keningnya .

“tapi aku tak pernah membawa benda tajam dalam tasku” Lisy menoleh kearah amanda yang mengangkat tas nya.

“hey .. apa yang kamu lakukan ?” Amanda  tak menghiraukan ucapan Lisy . Ia mengangkat tas Lisy , lalu membalikkannya  . tampak ada sesuatu yang jatuh dari dalam tas lisy . buku , kotak pensil , tali rambut , hand sanitizer , setangkai mawar dan … surat .

“ketemu !” Amanda tersenyum dan menyerahkan mawar serta sepucuk surat dengan hati hati kepada Lisy . Lisy tampak mengamati mawar itu .

“jadi ini yang membuat Divya terluka ?” ia menunjuk ke arah duri yang berada di balik daun mawar tersebut . sepertinya bukan sebuah kesengajaan karena memang tidak terlihat . lalu ia beralih menatap surat di tangannya dan membukanya . ia menghela nafas berat .


“surat kaleng ke 4…” 

bersambung.....

###########

nekat ngelanjutin ini cerita :'v
maaf kalau ceritanya makin ruwet , karena suka suka aku lahh "3
kan aku yang bikin ...
thanks for readers .... yang udah luangin (buang buang tepatnya) waktunya buat baca karya tulis aku .

see you next week ;)

Queen~

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan kolonialisme dan imperialisme

hubungan antara perkembangan Islam di Maluku dengan Pesantren Ampel Denta di Surabaya