nama ilmuwan penemu sel Anton van Leeuwenhoek (1632-1723) berhasil mengkontruksi mikroskop dan menggambar protozoa, vorticella dari air hujan dan menggambar bakteri yang berasal dari dalam mulutnya Robert Hooke (1665) yang meneliti sayatan gabus dibawah mikroskop, hasilnya dia menemukan rongga yang disebut kamar atau cellula. Matthias J. Schlerden dan Theodore Schwann (1838) yang membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan yang mendukung segala aktivitas dasar makhluk hidup. Marcello Malphigi (1675-1679) menjabarkan unit penyusun tumbuhan yang ia sebut utricle (kantong kecil). Menurut pengamatannya, setiap rongga tersebut berisi cairan dan dikelilingi oleh dinding yang kokoh. Heinstein (1880) mengatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga tapi juga berarti cella (rongga yang berisi) Felix Durjadin (1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam rongga sel tersebut yang penyusunnya...
Popular posts from this blog
hubungan antara perkembangan Islam di Maluku dengan Pesantren Ampel Denta di Surabaya
Jauh di bagian timur Indonesia, Islam masuk dan berkembang pesat. Ternate dan Tidore di Maluku Utara merupakan dua kerajaan yang menjadi kunci penyebaran Islam di sana. Maluku pada masa lalu berbeda dengan Ambon. Dalam Hikayat Ternate disebut Moeloka (Maluku) terdiri dari empat kepulauan, yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan kerajaan bercorak Islam di kepulauan Maluku yang paling menonjol. Lokasi Ternate dan Tidore berada di sebelah barat pulau Halmahera, Maluku Utara. Nama Ternate dan Tidore pun sesuai nama pulau yang menjadi pusat pemerintahan dua kerajaan tersebut. Dalam perkembangannya, baik Ternate maupun Tidore, memiliki wilayah kekuasaan hingga Irian dan Nusa Tenggara. Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya , dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa Pr Sejarah Indonesia Alisya D X MIA 5 / 04
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan kolonialisme dan imperialisme
1. Faktor utama: Gold, Gospel dan Glory a. Gold: keinginan untuk memperoleh keuntungan berdagang di dunia timur Faktor Konstantinopel Konstantinopel merupakan pusat perdagangan barang-barang dari Dunia Timur seperti emas, perak, rempah-rempah, tembikar, karpet, gading, batu mulia dan sutra. Di kota milik kekaisaran Romawi ini pedagang barat membeli dari pedagang perantara (saudagar Arab dan pedagang dari Asia Tengah) dengan harga mahal. Bangsa barat, khusunya Portugis berfikir bahwa akan lebih murah bila mereka membelinya langsung dari India, Cina, Indonesia, Asia Tengah dan Afrika Utara. Hal inilah yang mendorong Portugis sebagai pelopor penjelajahan ke Dunia Timur pada abad ke-15, yang berawal dari penemuan Tanjung Harapan di Afrika Selatan oleh Bartolomeu Dias pada tahun 1488 dan melalui Vasco da Gama pada tahun 1498 Portugis membuang sauh di India. Berkemba...
Comments
Post a Comment